PROBOLINGGO – Sebuah video mesum yang melibatkan dua remaja viral di media sosial. Video berdurasi 19 detik itu memperlihatkan pasangan remaja melakukan tindakan tidak senonoh di tempat umum yang diduga terjadi pada siang hari, Senin, 16 Desember 2024.
Dalam video, tampak perempuan duduk di atas pangkuan lelaki dengan motor Mio yang menghalangi sebagian pandangan. Lokasi kejadian berada di sisi selatan sebuah tempat yang diduga masih di halaman GOR Sasana Krida, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar W, menyatakan pihaknya telah memulai penyelidikan terkait kasus ini. “Masih dalam penyelidikan, kami telah mengeluarkan surat perintah untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Nanti, unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) yang akan menangani kasus ini,” ujar AKP Putra, Selasa (17/12/2024).
Selain itu, pihak kepolisian juga akan menindak tegas penyebar video tersebut sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). “Begitu kami mengetahui penyebar video ini, kami akan segera menindaklanjutinya,” tambahnya.
Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto, turut memberikan pernyataan bahwa pihaknya akan membantu mencari kedua pelaku yang ada dalam video tersebut.
“Kami akan mengerahkan petugas untuk mencari kedua pelaku mesum ini. Kami tidak akan membiarkan kejadian seperti ini terulang,” ungkap Sugeng.
Terkait sanksi bagi para pelaku, Sugeng menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Sanksi itu menjadi kewenangan polisi, kami hanya mendukung proses penegakan hukum,” tegasnya.
Sementara itu, pengelola Gedung Sasana Krida Kabupaten Probolinggo, Dwi Cahyadi, mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan kejadian itu berlangsung.
“Kami selalu berjaga di sekitar lokasi, terutama pada siang hari. Pada malam hari, petugas Polsek Kraksaan dan Satpol PP juga sering melakukan patroli keliling,” ujarnya.
Dwi juga menambahkan bahwa berdasarkan pakaian yang dikenakan oleh perempuan dalam video, diduga pelaku perempuan masih berstatus pelajar.
“Sepertinya korban masih pelajar, kemungkinan SMP atau SMA. Namun, karena kualitas video yang kurang jelas, hal ini masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut,” tuturnya.
sumber: Pers Bhayangkara