BOLINGGO.CO – Suara mesin motor berderap serentak di Sirkuit Gor Mastrip Kedopok, Kota Probolinggo pada Jumat (19/4/2024). Bunyi gemuruh itu dihasilkan oleh para atlet balap motor yang tengah melatih keterampilan mereka di sirkuit tersebut.
Nurkholis, Penjabat Wali Kota Probolinggo, dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Rachmadeta Antariksa bersama dengan anggota pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Probolinggo hadir untuk mengawasi sesi latihan.
Ketika melihat para pembalap muda Kota Probolinggo mengendarai motor dengan cekatan, Nurkholis merasa terkesan. Dia bahkan kadang-kadang mendekati sirkuit untuk menyaksikan aksi mereka lebih dekat, terutama saat melewati tikungan dengan kecepatan tinggi. “Artinya talenta-talenta muda itu luar biasa, itu yang barangkali patut dikembangkan,” kata Nurkholis.
Selain hanya mengamati atlet balap motor berlatih, Nurkholis juga berinteraksi santai dengan mereka. Salah satu topik yang dibicarakan adalah permintaan untuk membangun sirkuit permanen sebagai fasilitas latihan balapan.
“Kedepannya barangkali kalau prestasinya banyak bukan tidak mungkin kita usulkan kepada pemerintah provinsi untuk dibuatkan sirkuit seperti yang di Magetan, kita tunjukkan dulu prestasinya. Meskipun sarana prasarana minim harapannya mencapai hal yang maksimal,” ujarnya Nurkholis kepada para atlet balap motor Kota Probolinggo.
Kepala Bidang Humas IMI Probolinggo, Taufik Hidayat, menegaskan bahwa sirkuit yang sudah ada saat ini sudah memadai untuk mendukung latihan atlet balap motor. Namun, ia juga berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan dalam pengembangan sirkuit yang layak untuk menjadi tempat penyelenggaraan kejuaraan balap motor profesional.
Pada saat yang sama, pembalap muda Kota Probolinggo yang telah meraih kesuksesan internasional, Rasya, turut serta dalam sesi latihan tersebut. Bahkan, ia secara konsisten menggunakan Sirkuit Gor Kedopok untuk melatih keterampilannya dalam bertanding dengan kecepatan.
“Karena ada sirkuit ini juga, ngebantu para atlet berkembang. Kalau dalam waktu dekat ini mungkin kejuaraan nasional ada di Subang sama Mandalika buat Mei,” kata siswa SMA kelas X.
Di samping itu, Amora, seorang pembalap perempuan dari kelas 6 sekolah dasar di Kedopok, merasa gembira dengan keberadaan sirkuit latihan ini. Apabila ada kesempatan, ia berharap agar lintasan sirkuit dapat diperpanjang. (*)