BOLINGGO.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUMP) membuka Warung Tim Pengendali Inflasi Daerah. Selain untuk mengendalikan inflasi, warung tersebut juga sebagai objek survei Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menilai tingkat inflasi kota.
Hadir melakukan monitoring diantaranya Penjabat (PJ) Wali Kota Probolinggo Nurkholis didampingi Sekda Ninik Ira Wibawati yang juga menjabat sebagai Ketua TPID Kota Probolinggo, Kepala DKUMP Fitriawati, Kepala DKPPP Aries Santoso, perwakilan BPS dan Kepala UPT Pasar Baru Edi Sekar, Senin (29/4/2024).
Lokasi Warung TPID terletak di area Pasar Baru, Jalan Panglima Sudirman nomor 165. Disana Penjabat Nurkholis menanyakan mengenai operasional Warung TPID, termasuk meminta harga sembako yang dijual agar berada di bawah harga pasar. “Ini ketersediaan sembako yang dijual apakah terus berlanjut. Upayakan agar harganya murah dan di bawah pasaran,” ucapnya.
Kadis DKUMP Fitriawati menjawab kesanggupannya. “Kita terus upayakan Pak, teman-teman bakal gerilya setiap hari. Termasuk melakukan survei harga dan survei ketersediaan bahan pokok yang murah,” jawabnya.
Selanjutnya, DKUMP akan bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) agar bisa memperoleh sembako dengan harga lebih murah. Misalnya, komoditas bawang merah yang diperoleh langsung dari petani.
“Warung TPID bakal terus beroperasi, selain menyediakan dan menstabilkan harga bahan pokok bagi masyarakat, juga mengendalikan inflasi. Apalagi juga menjadi objek survei BPS dalam menilai tingkat inflasi daerah,” imbuh Fitriawati.
Antusias pengunjung untuk berbelanja di Warung TPID sudah terlihat sejak dioperasionalkan minggu lalu. Dibuka mulai hari Senin hingga Jumat, pukul 07.30 WIB – 12.00 WIB. Adapun produk yang dijual merupakan sembako penyumbang inflasi. Diantaranya tersedia beras SPHP Rp53.000/5kg, gula premium merk manis kita Rp17.000/kg, minyak goreng premium Rp16.500/liter, tomat Rp20.000/kg dan bawang merah Rp40.000/ikat. (*)