Scroll untuk baca artikel
banner 728x90
banner 728x90
banner 728x90
News

Ratusan Situs Pemerintah Diretas Untuk Judi Online, Begini Kata Polres Jakbar

×

Ratusan Situs Pemerintah Diretas Untuk Judi Online, Begini Kata Polres Jakbar

Sebarkan artikel ini
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi./ Istimewa

BOLINGGO.CO – Polisi telah mengungkap sindikat perjudian online internasional yang beroperasi di apartemen di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Mereka juga diketahui terlibat dalam kegiatan meretas situs web dari pemerintahan hingga akademik. Pihak kepolisian juga sedang menyelidiki kelompok lain yang terlibat dalam jaringan tersebut.

“Ada tanda kelompok lain bermain. Memang ketika kita tanya, apakah situs ini mereka yang retas, mereka katakan ini bukan kita,” ucap Kapolres Metro Jakbar Kombes M Syahduddi, Minggu (14/7/2024).

“Ada juga yang mengatakan bukan kita (pelaku), ada juga potensi kelompok-kelompok lain yang belum terungkap yang juga lakukan modus operandi yang sama,” lanjut Syahduddi.

Kombes M Syahduddi mengungkap bahwa pelaku meretas situs-situs pemerintah dan pendidikan yang dinilai rentan dan mudah ditembus. Mereka melakukan hal ini untuk memasang iklan judi online. Polisi mencatat bahwa sebanyak 855 situs instansi pemerintah dan pendidikan berhasil diretas oleh mereka.

Baca Juga:  One Piece 1122 Akan Segera Rilis 4 Agustus, Begini Spoilernya

“Berdasarkan pengakuan pelaku, kurang lebih sekitar 855 website yang berhasil diretas oleh para pelaku dan dilakukan tindakan defacing dengan perincian 500 website milik instansi pemerintah daerah dengan URL .go.id dan 355 website dengan URL .ac.id,” pungkasnya.

Awalnya, para peretas secara acak mencari situs dengan keamanan yang lemah. Mereka memilih subdomain yang dianggap lebih rentan dari domain utama untuk memasang iklan judi online.

Mereka juga menyewakan situs yang telah mereka retas kepada pelaku di Kamboja dengan tarif sewa bervariasi, mulai dari Rp 3-20 juta per hari, tergantung pada tingkat kunjungan situs tersebut.

“Dalam tiga bulan terakhir, berdasarkan hasil pengembangan yang telah dilakukan penyidik, ditemukan beberapa rekening yang berada di negara Kamboja, dengan jumlah perputaran uang kurang lebih Rp 170 miliar,” kata Kombes M Syahduddi. *