Pemkot Probolinggo Luncurkan Kopi Siaga untuk Mengendalikan Harga Bahan Pokok

BOLINGGO.CO – Kopi Siaga merupakan inisiatif dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat sebagai toko yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi harga. Pembukaan toko ini secara resmi dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, pada hari Senin (1/4/2024).

Pj Walikota Probolinggo berharap bahwa dengan kehadiran Kopi Siaga, harga sembako di pasaran dapat dikendalikan. Toko ini diharapkan juga dapat menjadi acuan harga bagi para pedagang lainnya.

“Biar para penjual di pasar patokannya di sini. Karena itu mereka akan berpikir ulang ketika mau menaikkan harga sedikit saja. Dampaknya para pembeli pasti akan lari berbelanja ke sini,” kata Nurkholis. Dikutip dari InfoPublik.

Kopi Siaga, yang terletak di Jalan Raya Panglima Sudirman nomor 186, menawarkan berbagai komoditas pokok dengan harga terjangkau. Beberapa di antaranya adalah beras SPHP seharga Rp51.000 untuk 5kg, beras merek tinta seharga Rp43.000 untuk 3kg, gula pasir merek tertentu seharga Rp17.000 per kilogram, telur seharga Rp25.500 per kilogram, minyak goreng seharga Rp16.000 per liter, dan bawang merah seharga Rp20.000 per ikat. Selain itu, toko ini juga menjual berbagai jenis sayuran segar dan melon hidroponik. Untuk pembelian beras jenis SPHP, ada batasan maksimal pembelian sebanyak 2 bungkus atau setara dengan 10kg per pembeli.

“Mungkin kalau ada kesempatan di depan pasar yang lainnya. Misalnya, di Pasar Wonoasih, sehingga ada keengganan barangkali ya, kalau penjual di dalam sana (pasar, red) menjual dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga di sini,” ucap Nurkholis.

Kopi Siaga saat ini beroperasi pada hari Senin hingga Jumat, dimulai dari pukul 7 pagi hingga jam 3 sore. Selain berbelanja langsung di toko, masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan belanja daring melalui situs web Mlijo Online yang dimiliki oleh DKPPP, di alamat mlijo.onlineprobolinggo.com. Layanan belanja daring ini menyediakan dua waktu pengantaran, yaitu antara jam 5-7 pagi dan jam 3-5 sore.

Ema, salah satu pelanggan pertama di Kopi Siaga, merasa sangat terbantu dengan kehadiran toko ini karena tidak perlu lagi menghabiskan waktu dalam antrean panjang untuk mendapatkan sembako. Saat itu, ia membeli 2 bungkus beras SPHP.

“Harga di sini murah, semoga toko ini terus ada biar kita tidak perlu antre lama-lama,” kata Emi warga Kelurahan Jrebeng Lor. (*)