BOLINGGO.CO – Menjelang keberangkatan haji 1445 H/2024, Calon Jemaah Haji Kota Probolinggo ikuti pembinaan kesehatan haji yang digelar oleh Dinas Kesehatan P2KB yang berkoordinasi dengan Kementerian Agama Kota Probolinggo, di Puri Manggala Bhakti, Sabtu (20/4/2024).
Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa, pembinaan kesehatan ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah. Yakni calon jemaah haji diharuskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan menerima pembinaan kesehatan.
“Ini adalah tahapan yang penting apalagi yang belum pernah ke tanah suci. Terutama untuk sekarang diwajibkan vaksin meningitis dan polio. Melalui pembinaan ini untuk menambah pemahaman dan bekal para calon jamaah haji,” katanya saat membuka kegiatan ini.
Lebih lanjut Nurkholis mengatakan, melalui pembinaan ini, pemerintah daerah berupaya agar para calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci memiliki kesiapan secara fisik maupun mental Sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan kondisi yang sehat dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga di tanah air.
“Anda semua adalah pilihan Allah SWT. Saya berharap semua calon jamaah haji sehat dan diberi kelancaran baik berangkat hingga pulang nanti dan menjadi haji yang mabrur,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr. NH. Hidayati mengatakan, sebanyak 200 calon jemaah haji adal Kota Probolinggo siap diberangkatkan. Rencananya juga akan didampingi Petugas Haji Daerah sebanyak 2 orang serta Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 3 orang.
Diungkapkannya lebih lanjut, pembinaan kesehatan bagi Calon Jamaah Haji (CJH) bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi jamaah haji sehingga dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ajaran agama Islam.
Upaya ini sebagai bentuk peningkatan kondisi kesehatan jemaah sebelum keberangkatan, menjaga kondisi kesehatan sebelum keberangkatan, selama menunaikan ibadah haji hingga pulang kembali ke Indonesia. Terutama untuk mencegah penyakit menular yang mungkin terbawa keluar atau masuk oleh jemaah haji.
“Dalam pembinaan ini disampaikan apa yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dibawa terutama untuk obat-obatan. Nantinya juga ada tim TKHI yang mendampingi selama pelaksanaan haji dan dibekali stok obat. Perbedaan suhu yang cukup ekstrem juga akan dialami, apalagi di tanah suci cukup panas dengan suhu bisa mencapai 40-50 derajat celcius, dalam pembinaan ini akan dijelaskan persiapannya,” terangnya.
Dokter Ida, sapaan akrabnya, juga mengingatkan dikarenakan kebanyakan ibadah haji diikuti oleh jemaah haji yang berusia lansia. Ia menyarankan agar calon jemaah haji (CJH) untuk banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi selama menjalankan ibadah haji di tanah suci.
“Belajar dari evaluasi yang lalu, kebanyakan ibadah haji diikuti oleh CJH yang berusia lansia (sepuh) sehingga dianjurkan untuk banyak minum agar terhindar dari dehidrasi. Ini adalah tips-tips untuk lebih meningkatkan kualitas kesehatan mereka. Diharapkan kegiatan pembinaan ini dapat dilakukan secara optimal sehingga CJH di Kota Probolinggo tetap sehat selama menjalankan ibadah haji di tanah suci hingga kembali ke tanah air,” tutupnya. (*)