JAKARTA – Dalam upaya menekan harga bahan pokok, pemerintah berencana membuka 4.800 gerai pangan di seluruh Indonesia. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Gerai-gerai tersebut akan dikelola bersama oleh sejumlah BUMN dan kementerian terkait, termasuk RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan Berdikari. Pemerintah juga berkomitmen menjual pangan di bawah harga eceran tertinggi (HET) guna menjaga stabilitas harga di pasaran.
“Kami akan menjual pangan di bawah HET. Tidak boleh ada pengusaha yang menjual di atas HET. Jika ada, akan ditindak,” ujar Amran dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).
Ia menyoroti fluktuasi harga sejumlah komoditas, terutama cabai dan beras. Harga cabai sempat mencapai Rp200.000 per kilogram sebelum akhirnya turun menjadi Rp100.000 per kilogram setelah distribusi diperbaiki.
Sementara itu, Amran menegaskan bahwa harga beras seharusnya tidak mengalami kenaikan mengingat produksi nasional meningkat 52 persen dan stok masih melimpah.
“Beras tidak ada alasan untuk naik. Produksi kita meningkat, stok cukup, jadi tidak boleh ada lonjakan harga. Begitu juga dengan minyak goreng. Sebagai produsen terbesar dunia, harga minyak goreng seharusnya tetap stabil,” jelasnya.
Untuk memastikan harga tetap terkendali, pemerintah akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) hingga Lebaran. Jika ditemukan pengusaha yang menjual di atas HET, sanksi tegas akan diberlakukan, termasuk penyegelan dan pencabutan izin usaha sesuai kesepakatan dengan Kapolri.