BOLINGGO.CO – Beredar postingan di media sosial bertuliskan “Kami Keluarga Besar Dewan Eksekutif Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (DEMA FSEI) Mengucapkan Selamat Datang di Fakultas Syariah Ekonomi Islam Universitas Annuqayah 2024”.
Ditengarai pemilik WhatsApp tersebut bernama Hafid, Mahasiswa aktif Universitas Annuqayah (UA) sekaligus kader aktif Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-Guluk.
Melalui postingan yang sengaja di publish di story WhatsApp-nya pada Kamis (15/8/2024), sontak publik menyoroti postingan tersebut dengan penuh kritikan.
NK (Inisial), Mahasiswa UA mengatakan bahwa pasca Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) dan Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah beralih status dalam satu instansi menjadi Universitas Annuqayah, dinamika kampus seolah-olah menyusut dan monoton.
“Sebab setelah disatukan dalam satu naungan, dinamika kampus menjadi semakin monoton, tidak berbanding lurus dengan kuantitas ribuan mahasiswa dan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) kampus yang dipisah antara putra-putri di dalamnya,ā€¯ungkapnya kepada Bolinggo.co, Jumat (16/8/2024).
Tidak hanya itu, lanjut NK, susutnya dinamika kampus UA tersebut ditengarai ditunggangi kepentingan politik organisasi tertentu.
“Makanya dinamika kampus dinilai semakin lemah dan begitu pula secara perlahan menciderai demokrasi kampus Universitas Annuqayah,” Imbuhnya.
Sebagaimana diketahui bahwa Universitas Annuqayah begitu gencar melarang aktivitas organisasi ekstra di lingkungan kampus, namun, fleksibel pada satu organisasi, bahkan terindikasi seluruh Ormawa kampus (BEM, DEMA, HMJ, dll) hanya di dominasi oleh organisasi tertentu.
Sementara Hafid saat di konfirmasi mengatakan bahwa unggahan story WhatsApp berupa pamflet tersebut merupakan kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Itu perbuatan oknum tidak bertanggung jawab dan teledor,” ujarnya, Kamis (15/8/2024).
Atas fenomena tersebut, NK semakin mempertebal keyakinan bahwa demokrasi kampus sedang tidak sehat.
“Dengan adanya pamflet tersebut telah jelas bahwa demokrasi kampus telah cedera dengan rakusnya satu organisasi pada kekuasaan kampus sehingga berdampak pada matinya dinamika intelektual di Universitas Annuqayah,” tandasnya.