PROBOLINGGO – Suku Tengger, yang dikenal juga sebagai Orang Jawa Tengger atau Wong Tengger, merupakan salah satu suku asli yang mendiami kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur.
Suku tersebut tersebar di beberapa wilayah administratif, meliputi Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.
Populasi dan Wilayah
Jumlah penduduk Suku Tengger diperkirakan mencapai ± 500.000 jiwa. Mereka tinggal di dataran tinggi yang mengelilingi kawasan Gunung Bromo, Gunung Tengger, dan Gunung Semeru, yang menjadi bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Lokasi ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjadi pusat kehidupan budaya masyarakat Tengger.
Bahasa
Suku Tengger menggunakan bahasa Jawa Tengger sebagai bahasa utama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga fasih berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, terutama untuk berinteraksi dengan masyarakat luar.
Kepercayaan dan Agama
Mayoritas masyarakat Suku Tengger menganut kepercayaan Hindu Jawa, yang merupakan bentuk unik dari agama Hindu dengan pengaruh tradisi lokal. Selain itu, terdapat pula penganut Budha Tengger.
Sebagian kecil masyarakat Suku Tengger juga memeluk agama Islam Sunni serta Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Meski terdapat keberagaman agama, masyarakat Tengger dikenal dengan kehidupan yang damai dan harmonis.
Hubungan dengan Kelompok Etnik Lain
Secara budaya dan sejarah, Suku Tengger memiliki kedekatan dengan suku-suku di sekitarnya, seperti Suku Jawa Arekan, Suku Osing, Suku Madura Pendalungan, dan Suku Bali. Hubungan ini mencerminkan keterhubungan budaya yang dinamis di wilayah Jawa Timur.
Suku Tengger dikenal sebagai penjaga tradisi yang erat kaitannya dengan Gunung Bromo, termasuk dalam upacara adat seperti Yadnya Kasada.
Kehidupan mereka yang harmonis dengan alam dan tradisi menjadikan mereka salah satu aset budaya Indonesia yang bernilai tinggi.