BOLINGGO.CO – Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, mengumandangkan azan saat melepas 198 calon jemaah haji kloter 43 menuju Embarkasi Surabaya pada Selasa (21/5/2024).
Azan tersebut membuat semua yang hadir di halaman Kantor Wali Kota merinding. Saat Kapolresta Wadi Sa’bani mengumandangkan iqamat, ratusan mata yang menyaksikan tampak hening dan terharu.
Tahun ini, Pemerintah Kota Probolinggo memberangkatkan 89 jemaah laki-laki dan 109 jemaah perempuan. Para calon jemaah haji ini tergabung dengan rombongan dari Kabupaten Jember dan Kabupaten Sidoarjo.
“Tahun ini ada total seratus sembilan puluh delapan CJH dari Kota Probolinggo, termasuk dua di antaranya petugas (haji daerah) dari kami,” kata Nurkholis.
“Yang masih belum dapat melaksanakan ibadah haji, semoga tahun-tahun mendatang diberikan kemampuan dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji,” ucapnya.
Nurkholis berpesan kepada para jemaah untuk mendoakan Kota Probolinggo agar menjadi kota yang aman, tentram, dan damai serta selalu dalam lindungan Allah SWT saat berada di tanah suci.
“Titip doa untuk negara ini, provinsi ini, kota ini dan untuk keluarga masing-masing. Semoga juga panjenengan semua diparingi sehat, kelancaran, dan pulang dengan gelar haji mabrur,” pesannya.
Ia juga mengingatkan para jemaah agar setibanya di tanah suci, mereka menjadi tamu Allah yang baik, penuh khusyuk, sabar, dan tawakal. Ia menekankan pentingnya mengikuti tuntunan dan bimbingan manasik haji yang telah diberikan, serta melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
“Agar syarat rukun dan wajib haji berjalan lancar sesuai dengan ketentuan syariat agama. Niatkan untuk beribadah dan berpasrah,” ujarnya.
“Saya barusan cek bahwa suhu di Arab sampai empat puluh dua derajat hari ini. Artinya, panjenengan harus bawa minum yang banyak biar tidak dehidrasi, pakai alas kaki dan fisik juga harus kuat. Selamat menunaikan ibadah haji dan semoga menjadi haji mabrur,” tambahnya.
Dari total 198 calon jemaah haji yang berangkat sekitar pukul 14.00 WIB, jemaah tertua adalah Moch Tohir Bati Sino (77 tahun) dan jemaah termuda adalah Mohammad Herfan (22 tahun). Ada 5 jemaah haji laki-laki dan 1 jemaah haji perempuan yang menggunakan kursi roda.
Mohammad Herfan, sebagai jemaah termuda, berangkat haji bersama ibunya, Lulut Heriani. Mereka adalah warga Kelurahan Pilang dan mendaftar sebagai calon jemaah haji sejak tahun 2012.
Herfan menyatakan bahwa seharusnya ibunya berangkat haji bersama ayahnya. Namun karena ayahnya sakit dan meninggal tahun lalu, Herfan mengambil alih posisi ayahnya setelah menunggu selama 12 tahun.
“Saya menggantikan beliau, saya juga bawa foto bapak,” kata Herfan. (blg.co/infopblk)
