BOLINGGO.CO – Di tengah kehangatan bulan Juli, Kota/Kabupaten Probolinggo di Jawa Timur menjadi saksi dari fenomena alam yang unik dan kadang berbahaya, apa itu? “Angin Gending”. Angin Gending terletak di antara pegunungan dan pesisir, Probolinggo memperoleh karakteristik cuaca yang unik, terutama saat angin ini berhembus.
Apa itu Angin Gending?
Angin Gending adalah fenomena angin lokal di Probolinggo yang berhembus dengan kecepatan 20-30 knot (17-31 km/jam). Dipicu oleh perbedaan suhu antara dataran tinggi dan dataran rendah, angin ini berlangsung saat musim kemarau. Nama “Gending” berasal dari nama sebuah Kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang menjadi titik perbatasan antara dataran tinggi dan rendah.
Dampak Angin Gending
Meskipun dapat memberikan sedikit kesejukan, Angin Gending juga membawa dampak negatif yang signifikan. Angin panas dan kering ini dapat merusak tanaman pertanian, menyebabkan pohon tumbang, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Para nelayan juga harus waspada karena hembusan ekstrem Angin Gending dapat membuat kondisi laut menjadi tidak aman.
Pentingnya Angin Gending bagi Probolinggo
Secara geografis, Angin Gending menjadi bagian penting dari karakter cuaca Probolinggo. Meski tergolong sebagai jenis angin geurutee atau angin fohn yang juga terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia, Angin Gending memiliki ciri khas yang unik dan signifikan bagi masyarakat setempat.
Angin Gending tidak hanya menambahkan latar belakang cuaca Probolinggo, tetapi juga mencerminkan kekayaan alam dan keanekaragaman geografis Indonesia. Meskipun memberikan tantangan bagi aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat, keberadaannya menjadi bagian dari identitas dan daya tarik Probolinggo yang patut dijaga dan dipahami.
Dengan demikian, keunikan Probolinggo dengan Angin Gendingnya memberikan gambaran bahwa fenomena alam lokal dapat menjadi aset berharga dalam pemahaman dan pelestarian lingkungan serta budaya daerah tersebut.