PROBOLINGGO – Sepanjang tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sebanyak 490 kasus dilaporkan, dengan enam di antaranya berujung pada kematian. Angka ini melonjak drastis dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan 234 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Dr. Nurul Hasanah Hidayati, menjelaskan bahwa penyebaran tertinggi terjadi di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedupok.
“Enam orang meninggal dunia. Tiga kasus kematian terjadi di Kecamatan Kedupok, satu di Kanigaran, serta masing-masing satu di Wonoasih dan Mayangan,” ungkapnya, Jumat (10/1/2025).
Meningkatnya Kesadaran Masyarakat
Meski angka kasus meningkat, Dr. Nurul menyebut kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan terus membaik.
“Masyarakat lebih sadar menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk, terutama dengan menghilangkan genangan air,” katanya.
Langkah preventif seperti membersihkan tempat penampungan air dan memantau potensi genangan menjadi bagian dari upaya masyarakat untuk memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebab DBD.
Keterlambatan Penanganan Jadi Sorotan
Di sisi lain, beberapa kasus kematian diduga disebabkan oleh keterlambatan penanganan medis.
“Beberapa pasien meninggal diduga terlambat mendapatkan penanganan medis. Pasien DBD harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang berujung fatal,” tegas Dr. Nurul.
Dinas Kesehatan Kota Probolinggo terus menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging di area rawan DBD, terutama di wilayah dengan angka kasus tinggi seperti Kecamatan Kedupok.
Masyarakat juga diimbau untuk segera membawa anggota keluarga yang menunjukkan gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan munculnya bintik merah pada kulit, ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kasus DBD yang terus meningkat ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tetap waspada, terutama di musim penghujan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengendalikan wabah ini.