PROBOLINGGO – Sebuah pemandangan berbeda terlihat di Kantor Wali Kota Probolinggo, ketika kubah yang selama ini menghiasi bagian atas lobi resmi dibongkar pada Selasa (25/2/2025) siang. Langkah ini menandai perubahan simbol pemerintahan seiring pergantian kepemimpinan di kota tersebut.
Pembongkaran dilakukan oleh sejumlah pekerja yang mulai melepas lapisan luar kubah hingga rangka besinya. Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang saat ini sedang mengikuti retret di Magelang, membenarkan bahwa pembongkaran ini dilakukan sebagai bagian dari penyesuaian simbol pemerintahan.
Menurut dr. Aminuddin, keberadaan kubah tersebut memiliki makna simbolis yang lebih sesuai jika pemimpinnya memiliki latar belakang keagamaan yang kuat. “Kalau saya dan Mbak Ina (Wakil Wali Kota), ilmu agamanya tidak tinggi,” ujarnya.
Mengenai pengganti kubah yang telah dibongkar, dr. Aminuddin belum memberikan kepastian, namun tidak menutup kemungkinan akan digantikan dengan simbol yang lebih mencerminkan profesinya sebagai dokter, seperti lambang gelas dan ular.
Kubah berwarna putih yang dibongkar ini merupakan peninggalan pemerintahan Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wakil Wali Kota M. Soufis Subri. Meski baru berdiri kurang dari lima tahun, pembongkaran dilakukan sebagai bagian dari penyesuaian terhadap arah kepemimpinan yang baru.
Keputusan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian menganggap langkah tersebut sebagai representasi perubahan visi kepemimpinan, sementara yang lain berpendapat bahwa simbol yang menggantikan kubah sebaiknya lebih merepresentasikan identitas Kota Probolinggo secara keseluruhan.
Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait simbol yang akan menggantikan kubah tersebut. Pemerintah Kota Probolinggo diharapkan segera mengumumkan rencana lebih lanjut mengenai perubahan simbol di kantor wali kota sebagai bagian dari transisi kepemimpinan yang sedang berlangsung.