BOLINGGO.CO – Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) di Ridho Resort Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, untuk meningkatkan kualitas bahan baku tembakau dengan Good Handling Practices (GHP), Senin dan Selasa, 22-23 Juli 2024.
Kepala Bidang Sarana, Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Diperta Kabupaten Probolinggo Faiq El Himmah mengatakan jika mengadakan bimbingan teknis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas serta petani tembakau dalam penanganan panen dan pasca panen.
Tujuannya adalah memastikan kualitas tembakau sesuai standar pasar/pabrikan, untuk mengurangi kerugian dan meningkatkan nilai jual hasil tembakau petani.
“Permasalahan agribisnis tembakau belum sesuainya mutu, jumlah dan harga tembakau belum dilaksanakannya Good Agriculture Practices (GAP) dan GHP dengan baik; transfer teknologi ke Tingkat petani belum optimal serta belum optimalnya kemitraan usaha antara petani dengan Perusahaan pengelola/pabrik rokok,” kata Faiq.
Susilo Isnadi, Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo, menjelaskan bahwa tembakau adalah salah satu komoditas utama daerah tersebut.
“Pada tahun 2023, luas tanaman tembakau Paiton VO mencapai 10.392 hektar dengan produksi total 15.841,65 ton. Sementara itu, tembakau Jawa ditanam di 1.120 hektar dengan produksi 583 ton, dan tembakau Kasturi di 47 hektar dengan produksi 51,70 ton,” pungkasnya.
“Permasalahan utama pada usaha petani tembakau selain budidaya adalah pemasaran. Pemasaran tembakau (terutama tembakau Paiton VO) sangat dipengaruhi oleh kebutuhan industri rokok baik kuantitas maupun kualitasnya. Perlu adanya penanganan pasca panen tembakau yang baik agar dapat memenuhi standar pabrikan pada saat musim hujan,” tambahnya.
Kegiatan yang di gelar oleh Diperta Kabupaten Probolinggo diikuti oleh 100 petani atau buruh tani dari 14 kecamatan yang memiliki potensi tembakau di wilayah tersebut. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, dengan jumlah peserta mencapai 50 orang setiap harinya.