PROBOLINGGO – Rencana penutupan sementara kawasan wisata Gunung Bromo selama libur Hari Raya Idul Fitri 2025 mendapat kritikan dari Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris.
Pernyataan tersebut disampaikan saat dirinya menerima kunjungan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, pada Kamis (27/3/2025).
“Saya menolak kawasan Gunung Bromo ditutup! Bagi mereka, Lebaran adalah musim ramai. Kesempatan mereka mencari rezeki. Kalau ditutup, mereka kehilangan penghasilan,” tegas Gus Haris.
Menurutnya, penutupan kawasan wisata di momen libur Lebaran dapat berdampak signifikan pada perekonomian masyarakat sekitar yang bergantung pada sektor pariwisata.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sedang mencari solusi agar kawasan Bromo tetap bisa dibuka, setidaknya pada hari pertama Idul Fitri.
“Semoga dalam satu-dua hari ada keputusan final dari TNBTS. Kita siap bantu pengaturannya, termasuk soal keamanan dan teknis di lapangan,” tambahnya.
Dengan adanya dialog ini, diharapkan keputusan terbaik dapat diambil demi kepentingan semua pihak, baik dalam aspek pelestarian lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor wisata di kawasan Bromo.