PROBOLINGGO – Bupati Probolinggo, Gus dr Mohammad Haris, secara resmi membuka Bazar Takjil Ramadhan 1446 H Gelora SAE dan Festival Ramadhan Pegadaian 2025 di Rest Area Gelora Merdeka Kraksaan.
Acara tahunan ini diikuti oleh 475 peserta, yang berasal dari berbagai Paguyuban PKL yang biasa berjualan di Alun-Alun Kota Kraksaan, Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, serta CFD. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan bazar takjil di Kabupaten Probolinggo.
Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus Haris menekankan pentingnya kegiatan ini bagi perekonomian pedagang kecil.
“Melalui kegiatan seperti ini, pedagang lokal dapat menjual berbagai produk mereka, seperti jajanan khas Kabupaten Probolinggo, yang menjadi daya tarik bagi pengunjung,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa keseimbangan antara pedagang dan pembeli harus tetap terjaga agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Penting untuk memastikan bahwa semua pihak, baik yang berjualan maupun yang membeli, sama-sama bisa mendapatkan keuntungan yang adil. Tidak boleh ada pihak yang dirugikan,” tambahnya.
Selain itu, Bupati Gus Haris juga memberikan peringatan tegas terkait pungutan liar dalam penyelenggaraan acara seperti ini.
“Ke depan, kami tidak akan mentoleransi yang namanya pungli. Ingat baik-baik, kami tidak akan mentoleransi yang namanya pungli,” tegasnya.
Ketua panitia acara, H. Taufik, mengungkapkan bahwa bazar takjil ini merupakan agenda tahunan yang selalu dinantikan masyarakat. Namun, tahun ini terasa sangat istimewa karena jumlah peserta mencapai rekor tertinggi.
“Kegiatan bazar takjil ini sudah menjadi agenda tahunan. Namun, untuk tahun 2025 terasa sangat istimewa karena kami berhasil melibatkan 475 peserta, yang merupakan jumlah terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan bazar takjil di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
Dengan antusiasme yang tinggi dari para pedagang dan pengunjung, Bazar Takjil Ramadhan 1446 H Gelora SAE dan Festival Ramadhan Pegadaian 2025 diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan ekonomi masyarakat serta memperkuat tradisi kuliner khas Kabupaten Probolinggo selama bulan suci Ramadhan.