BOLINGGO.CO – Beberapa banner Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Probolinggo mulai terpanpang di titik jelang tahapan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Namun, belakangan ini salah satu banner tanpa gambar wajah pasangan calon banyak beredar. Banner tersebut, bahkan berisikan penolakan dengan adanya politik dinasti di Kabupaten Probolinggo.
Banner tersebut bahkan sudah tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo, di antaranya di Kecamatan Pakuniran, Kecamatan Kotaanyar, Kecamatan Paiton dan Kecamatan Besuk.
Berikut tulisan di banner yang kini sudah menyebar di beberapa titik di Kabupaten Probolinggo.
#Tolak Titisan Koruptor Pilkada Kabupaten Probolinggo.
#Probolinggo Rakyat Bergerak
#Mari Cerdas Memilih Pemimpin
#Save Kabupaten Probolinggo
Adanya sebaran banner tersebut ditanggapi salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Probolinggo. Gus Muhammad Toyyib Algoffar mengatakan, jika adanya banner tersebut merupakan pikiran cerdas dari warga Kabupaten Probolinggo.
“Pikiran dan kritikan cerdas, dengan adanya banner tersebut sudah menandakan jika masyarakat di Kabupaten Probolinggo pintar dan sadar. Sehingga menolak adanya politik dinasti,” kata Gus Toyyib, Rabu (14/8/2024).
Menurut Gus Toyyib, pada momentum Pilkada kali ini, merupakan waktu bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo menemukan kesejahteraannya, salah satunya menolak dipimpin titisan koruptor yang telah berkuasa kurang lebih 10 tahun.
“Kabupaten Probolinggo merupakan daerah nomor 4 termiskin di Jawa Timur selama dipimpin oleh dinasti. Untungnya di atas daerah kita masih ada 3 lagi daerah termiskin, tapi coba bayangkan jika Madura memilih berpisah dari Jawa Timur, maka Kabupaten Probolinggo nomor 1 termiskin,” ujarnya.
Sementara Anton, salah seorang petani tembakau di Kecamatan Besuk menyampaikan, beberapa kemajuan sudah dirasakan masyarakat Kabupaten Probolinggo sejak ditangkapnya Hasan Aminuddin dan Puput Tantriana Sari.
“Selain jalan rusak yang saat ini sudah banyak yang mulus, sekarang tembakau harganya tinggi. Coba dulu pas dipimpin Hasan Aminuddin dan Tantri, mana ada harganya tembakau tinggi seperti sekarang,” ungkap Anton.
“Oleh karena itu, mewakili masyarakat awam, kami sangat setuju menolak adanya dinasti politik dan dipimpin oleh titisan koruptor. Semoga dengan adanya banner yang ramai, bisa menyadarkan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.