BALI – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan pentingnya pelestarian kekayaan budaya dan alam Indonesia, sekaligus menekankan perlunya pendekatan ilmiah dalam memahami serta mengembangkan tradisi dan kearifan lokal bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Launching Buku Niti Raja Sasana dan Pementasan Wayang Wong Tantri Nandaka Harana di Pura Taman Ayun Mengwi, Bali, pada Sabtu (14/12/2024).
“Indonesia adalah negara dengan budaya paling kaya di dunia. Tugas kita bukan hanya melestarikan, tetapi juga mengilmukan kekayaan ini agar relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Pratikno melalui keterangan resminya, Senin (16/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa cerita rakyat dan tradisi nenek moyang merupakan hasil pembelajaran berabad-abad yang berakar pada kondisi alam dan budaya lokal. Namun, menurutnya, masih banyak warisan budaya yang belum terdokumentasi dan belum dijelaskan secara ilmiah.
Dalam kesempatan itu, Pratikno mengapresiasi peluncuran buku dan pementasan seni yang dilakukan dalam acara tersebut. Ia menyebutnya sebagai langkah konkret yang dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
“Terima kasih atas inisiatif yang luar biasa ini. Semoga apa yang dilakukan hari ini memberikan inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk melakukan hal yang serupa,” ungkapnya.
Pratikno juga menyoroti pembentukan Kementerian Kebudayaan yang baru sebagai bukti komitmen pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa. Menurutnya, kehadiran kementerian ini menjadi jawaban atas tantangan zaman agar warisan budaya Indonesia semakin relevan, bermanfaat bagi masyarakat, dan diakui secara global.
“Dengan memahami kekayaan alam dan budaya, kita bisa memberikan manfaat tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi umat manusia dan alam semesta,” tambahnya.
Acara tersebut menjadi salah satu wujud nyata pelestarian budaya, yang diharapkan dapat membuka jalan bagi upaya dokumentasi, penelitian, dan pengembangan tradisi lokal di seluruh Nusantara.