BOLINGGO.CO – Haji merupakan ibadah yang menjadi dambaan bagi umat muslim, namun karena membutuhkan biaya mahal tidak semua orang bisa menunaikannya. Meski bergitu, tetap tak menyurutkan keinginan seorang pegawai Kominfo Jatim dengan jabatannya sebagai Pranata Humas Ahli Madya Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), bernama Amat Musta’in (57) yang berhasil membuktikan niat kuat dan kedisiplinannya menabung Rp500 ribu per bulan, sehingga berhasil naik haji.
“Selalu saya paksa sisihkan Rp500.000 tiap bulan. Insyaallah temannya pasti mengikuti, jadi selalu mau nambah, terus nambah lagi. Alhamdulillah ya, cuma satu tahun saya sudah dapat porsi,” kata Amat, Rabu (22/5/2024).
Kisah inspirasi Amat Musta’in untuk bisa berhaji ini, bermula dari pertemuannya dengan seorang kakek yang mengaku telah menunaikan wukuf sebanyak 22 kali di usia 65 tahun. Karena itu, Ia bertekad untuk kembali melaksanakan ibadah haji saat sebelumnya telah menunaikan ibadah haji pertamanya ke tanah suci pada Januari tahun 2004 silam.
Amat Musta’in lalu menceritakan pengalaman haji pertamanya yang diwarnai dengan kisah mengharukan. Ia awalnya bercita-cita untuk menunaikan ibadah haji bersama dengan kedua orang tuanya. Melalui usaha kerasnya untuk mengumpulkan biaya haji dengan berkebun buah semangka dan mendapatkan hasil panen yang melimpah, dirinya mendapatkan kesempatan untuk pergi ke tanah suci pada tahun 2001.
Namun, takdir berkata lain, sang ayah meninggal dunia, sedangkan sang ibu menderita penyakit yang membuatnya tidak memungkinkan untuk pergi bersama ke Baitullah, sehingga harus menunda keberangkatannya sampai tiga tahun.
“Saya ingin berangkat dengan bapak, bapak saya meninggal saya batalkan, ibu yang kondisinya tidak mungkin untuk berangkat, saya batalkan. Karena saya mendahulukan orang tua saya lebih dulu. Kemudian alhamdulillah saya kesampaian berangkat haji (pada tahun) 2004 meskipun tidak dengan orang tua,” ucapnya.
Agar pegawai Dinas Kominfo Jatim lainnya dapat pergi menyusul ke tanah suci, Amat Musta’in berpesan, supaya memiliki niat untuk ibadah haji karena Allah SWT dulu yang paling utama. “Intinya dengan adanya niat, kita langsung membuka rekening walaupun Cuma 100 ribu. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan karena orang yang (berniat) haji adalah orang yang dimampukan,” pesan Amat.
Ia kemudian mengenang pengalamannya pada tahun 2018, ketika seseorang meminta bantuannya untuk membimbing umroh. “Saat itu ada yang bertanya ‘Bah mana paspormu?’ Saya tanya untuk apa, kemudian dijawab oleh beliau, ‘aku mau berangkat umrah sekeluarga, ada 26 orang tolong bimbing aku’. Jadi seperti itu, saya tidak punya uang, tapi saya dimampukan melalui orang lain,” ujar Amat.
Saat ini, Amat Musta’in tengah mempersiapkan diri untuk berangkat menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya. Kali ini Ia pun juga turut memboyong serta sang istri untuk bersama-sama menuju rumah Allah.
Motivasinya untuk kembali menuju ke Baitullah, adalah karena Ia percaya bahwa orang yang beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah dan Ia juga meyakini bahwa semua biaya yang dikeluarkannya akan diganti secara langsung oleh Allah SWT bahkan dengan berlipat ganda.
Kisah Amat Musta’in menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya pegawai Diskominfo Jatim yang berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji di masa depan. Ia membuktikan bahwa dengan niat dan tekad yang kuat serta kedisiplinan maka mimpi untuk pergi ke tanah suci bukanlah hal yang mustahil.
Terakhir, Amat juga berpesan dan memberikan saran kepada pegawai Kominfo Jatim yang lain untuk merencanakan keuangan sejak dini dan memilih produk perbankan syariah yang terpercaya untuk menabung haji. (infopblk)