BOLINGGO.CO- Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara mengenai bantuan sosial (bansos) yang makin sering diberikan oleh Jokowi untuk masyarakat belakangan ini. Sri Mulyani mengatakan pemberian bansos tersebut merupakan instrumen yang sudah ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sudah disetujui oleh semua DPR.
“APBN itu Undang-Undang, APBN itu dibahas bersama seluruh partai politik di Senayan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Kemenkeu (30/1/2024).
Mentri Keuangan itu juga menjelaskan pada 2023, pemerintah juga mengadakan bansos baru yaitu bantuan langsung tunai (BLT) El Nino. Ia mengungkapkan BLT El Nino itu diberikan untuk menanggulangi dampak musim kemarau yang berkepanjangan.
“BLT El Nino yang tahun 2023 kami perkenalkan karena waktu itu musim kering memuncak, meskipun sudah mulai hujan muncul banjir jadi musim tanamnya bergeser,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan bansos yang lain diberikan pemerintah melalui APBN 2023 adalah subsidi BBM, subsidi listrik, subsidi KUR, dan bantuan pangan. “Sudah ada dalam APBN nilainya Rp 476 triliun,” katanya.
Menurut Kemenkeu Sri Mulyani pola yang sama juga ada pada pemberian bansos 2024. Ia mengatakan bansos untuk tahun ini sudah dianggarkan di APBN 2024 dengan nilai Rp 496 triliun. Jumlah itu bertambah sekitar Rp 20 triliun dibandingkan tahun 2023. Anggaran bansos ini, kata Sri Mulyani juga ada dalam UU APBN yang disetujui oleh DPR.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengeluarkan program bansos baru, berupa bantuan langsung tunai menjelang Pilres 2024. Bansos teraebut diberi nama BLT Mitigasi Risiko Pangan.
Anggaran yang dibutuhkan untuk bansos itu mencapai sebesar Rp 11,2 triliun. Akan ada 18,8 juta orang yang akan menerimanya bansos tersebut sebanyak Rp 600 ribu. Bantuan itu akan diberikan di bulan pemilu nanti, bulan Februari.