JAKARTA – Selama bulan Ramadan, Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berlangsung agar siswa tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Namun, mekanisme pembagiannya disesuaikan dengan situasi puasa, di mana makanan akan dibagikan untuk dibawa pulang.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa makanan bergizi yang diberikan dapat dikonsumsi saat berbuka bagi siswa yang berpuasa, sementara bagi yang tidak berpuasa bisa dimakan secara tertutup di sekolah atau di rumah.
“Kita akan memberikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang. Jadi untuk puasa bisa dimakan saat buka. Untuk tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah,” ujarnya usai Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, dikutip Sabtu (1/3/2025).
Untuk memastikan ketahanan makanan, jenis makanan yang diberikan pun disesuaikan. Dadan menjelaskan bahwa makanan yang dibagikan berupa produk yang tahan lama, seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering fortifikasi, dan buah.
“Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau atau kolak, yang jelas sumber komposisi gizinya tetap ada, di mana di situ ada protein, karbohidrat, dan serat,” tambahnya.
Selain itu, guna mengurangi sampah, makanan akan dikemas dalam kantong kertas atau paperbag. Kantong ini nantinya harus dibawa kembali ke sekolah keesokan harinya untuk ditukarkan dengan kantong berisi menu baru. Langkah ini diambil agar program tetap ramah lingkungan dan tidak menimbulkan sampah berlebih.