JAKARTA – Tragedi ini menjadi angin dingin yang menyentak hubungan antar negara serumpun. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan kasus penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia.
Dalam keterangannya usai memberikan arahan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2025, dikutip Minggu (2/2/2025), Presiden berharap investigasi menyeluruh dilakukan oleh pihak berwenang di Malaysia.
“Kita tentunya berharap ada investigasi,” ujar Presiden kepada awak media di The Tribrata, Jakarta, usai menghadiri acara Rapim TNI/Polri.
Presiden Prabowo juga mengingatkan masyarakat untuk menjauhi aktivitas ilegal yang berisiko tinggi. Ia mengimbau warga untuk lebih berhati-hati terhadap pihak-pihak yang menawarkan keuntungan instan melalui cara yang melanggar hukum.
“Kalau nyelundup ke negara asing, risikonya negara asing akan bertindak. Jadi, rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu,” tegasnya.
Presiden menyampaikan bahwa kasus ini telah dibicarakan secara garis besar dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam kunjungan kenegaraannya ke Kuala Lumpur pada Senin (27/1/2025).
Presiden menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah Malaysia akan menjalankan penyelidikan secara menyeluruh demi keadilan.
Selain itu, mengenai pemulangan WNI lainnya yang terdampak kasus tersebut, Presiden memastikan bahwa pemerintah akan menangani proses tersebut dengan baik.
“Ya nanti ada yang ngurus itu,” imbuhnya singkat.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlindungan WNI di luar negeri adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk memastikan setiap warga negara tidak menjadi korban eksploitasi dan pelanggaran hukum.(*)