banner 728x90
banner 728x90
Nasional

Presiden Prabowo Serukan Persatuan Negara Muslim di KTT D-8 di Mesir

×

Presiden Prabowo Serukan Persatuan Negara Muslim di KTT D-8 di Mesir

Sebarkan artikel ini
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim./ BPMI Setpres

BOLINGGO.CO – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim dalam pidatonya pada sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) yang berlangsung di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. Presiden menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim dalam menghadapi isu-isu perdamaian dan kemanusiaan.

“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” ujar Presiden pada Kamis (19/12/2024).

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa meski sejumlah negara Muslim kerap mengeluarkan pernyataan dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan, hal tersebut belum cukup untuk menciptakan perubahan nyata.

“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerjasama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” tegasnya.

Presiden juga mengkritik strategi divide et impera yang terus melemahkan solidaritas antarnegara Muslim. Ia mencontohkan konflik internal di beberapa negara Muslim yang menjadi hambatan utama dalam upaya memperjuangkan isu-isu penting, seperti dukungan terhadap Palestina.

Baca Juga:  Pecahkan Rekor, Veddriq Leonardo Melaju ke Perempat Final Olimpiade 2024

“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita,” tambah Presiden.

Selain itu, Presiden Prabowo menyoroti kurangnya penghormatan dunia internasional terhadap suara negara-negara Muslim. Ia menyatakan bahwa prinsip hak asasi manusia sering kali tidak diterapkan secara adil terhadap umat Muslim.

“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,” ujarnya.

Sebagai penutup, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama di antara negara Muslim. Ia menyerukan persatuan, kerja sama erat, dan kesadaran akan tantangan global yang dihadapi umat Muslim.

“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerja sama,” tutupnya. (*)