banner 728x90
banner 728x90
Nasional

Prabowo Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa dan Menjaga Persatuan

×

Prabowo Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa dan Menjaga Persatuan

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto Buka Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang./ BPMI Setpres

KUPANG – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan peran vital Muhammadiyah dalam membangun bangsa dan menjaga persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Dalam sambutannya pada Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (4/12/2024) Presiden Prabowo mengungkapkan apresiasi mendalam atas kontribusi besar Muhammadiyah bagi kemajuan Indonesia.

“Peran Muhammadiyah sangatlah tepat. Dengan lebih dari 167 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, 231 klinik, 5345 sekolah dan madrasah, serta 440 pesantren, Muhammadiyah telah membuktikan komitmennya dalam memberikan fasilitas yang bermanfaat bagi rakyat,” kata Presiden, menyoroti luasnya jaringan organisasi yang dimiliki Muhammadiyah baik di dalam maupun luar negeri.

Lebih lanjut, Kepala Negara mengingatkan jejak sejarah penting yang telah diukir Muhammadiyah, yang tidak hanya menghasilkan ulama dan tokoh agama, tetapi juga pemimpin bangsa.

“Muhammadiyah melahirkan pemimpin-pemimpin besar, mulai dari Presiden Soekarno yang pernah menjadi pengurus, hingga Panglima Besar TNI pertama, Jenderal Soedirman, yang juga pernah mengajar di sekolah Muhammadiyah. Ini menunjukkan bahwa selain dakwah, Muhammadiyah turut menanamkan semangat patriotisme dan cinta Tanah Air.”

Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa. Mengingat situasi global yang penuh ketidakpastian, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus bersyukur atas damainya negara ini.

Baca Juga:  Upacara 17 Agustus Jokowi - Prabowo di IKN, Sementara di Jakarta Ma’ruf - Gibran

“Di tengah dunia yang bergolak, kita harus bersyukur. Hari ini Masjid Istiqlal masih berdiri kokoh, Universitas Muhammadiyah tetap utuh, dan pabrik-pabrik kita tidak rusak. Ini adalah karunia yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

Presiden juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam. Meskipun Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa negara tidak boleh terus menjual kekayaan itu dalam bentuk bahan mentah.

“Kita tidak mau menjual kekayaan kita hanya sebagai bahan mentah. Kita ingin kekayaan ini diberdayakan untuk menambah nilai, demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Menutup pidatonya, Presiden kembali mengungkapkan terima kasih kepada Muhammadiyah atas kontribusinya dalam menjaga kebersamaan dan persatuan bangsa. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus mempererat sinergi demi kemajuan Indonesia.

“Mari kita bersama-sama, meski banyak perbedaan, namun kita cari titik persamaan untuk kemajuan bangsa ini. Terima kasih Muhammadiyah, teruslah berbakti kepada bangsa dan umat. Lanjutkan perjuangan yang telah kalian buktikan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang membara, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kerja keras dan persatuan adalah kunci untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.***