Scroll untuk baca artikel
banner 728x90
banner 728x90
banner 728x90
NasionalNews

Timnas Indonesia Luncurkan Maskot Shakti, Begini Filosofinya

×

Timnas Indonesia Luncurkan Maskot Shakti, Begini Filosofinya

Sebarkan artikel ini
Timnas Indonesia meluncurkan maskot terbarunya bernama “Shakti”./ Foto: Instagram Is Yuniarto

BOLINGGO.CO – Timnas Indonesia meluncurkan maskot terbarunya bernama “Shakti”, yang dirancang oleh Is Yuniarto. Maskot tersebut pertama kali diperkenalkan melalui akun Instagram Timnas Indonesia, Kamis (1/8/2024).

Dalam keterangannya itu akun Instagram Timnas Indonesia juga menuliskan keterangan. “Akan tampil perdana pada pertandingan kandang Kualifikasi Piala Dunia Putaran 3!,” tulis di caption.

Tentang Maskot Shakti

Mengutip dari laman Instagram Is Yuniarto. Shakti adalah Garuda muda yang bercita-cita menjadi atlit sepak bola handal yang bertanding di Piala Dunia. la memiliki semangat juang tinggi, seperti lambang ‘Afuiyak Wow’ di dahi, serta sifat pantang menyerah seperti yang tersirat di matanya yang fokus pada simbol ‘Pucuak Rabuang’ di paruhnya itu.

Setiap hari Shakti tekun berlatih bersama rekan-rekannya, demi mencapai impian dan takdirnya sebagai ‘Garuda Gaganeswara’, Sang Raja Langit, yang akan terbang tinggi menuju laga tingkat dunia.

Baca Juga:  Menpora Temui CEO Al Nassr, Ingin Bawa Ronaldo Main di Indonesia

Filosofi Maskot Shakti

1. Shakti Sang Garuda adalah simbol identitas sebagai wilayah Indonesia.
2. ⁠Melambangkan semangat tradisi Nusantara: usaha, kekuatan, optimisme, dan bersahaja.
3. ⁠Seluruh elemen tersebut melebur menjadi kesatuan sosok Shakti yang di balut dengan warna merah putih membawa pesan dan identitas Indonesia kepada dunia.

Sayap ‘Batik Gurdo’: Corak batik khas Jogja dan Solo berbentuk sayap Garuda tiga lapis. Sebuah simbol kekuatan.

Mata ‘Netra Thelengan’: Salah satu bentuk mata wayang kulit. Para tokoh wayang dengan bentuk netra Thelengan memiliki watak bersahaja dan tangkas.

Dahi ‘Afuiyak Wow’: Motif ukir khas suku Asmat, Papua. Berbentuk tali perut ikan, yang berarti “Untuk hidup manusia harus berusaha”.

Paruh ‘Pucuak Rabuang’: Ragam hias songket khas Minang, dan daerah Sumatera. Pucuak Rabuang, tunas bambu, melambangkan tidak mudah rebah menghadapi angin kencang, serta optimisme yang terus tumbuh.