Scroll untuk baca artikel
banner 728x90
banner 728x90
banner 728x90
NasionalNews

Kemiskinan dan Ketimpangan Menurun di Indonesia, Begini Kata Kemenkeu

×

Kemiskinan dan Ketimpangan Menurun di Indonesia, Begini Kata Kemenkeu

Sebarkan artikel ini
Langkah-langkah kebijakan strategis pemerintah telah berhasil meningkatkan ketahanan ekonomi dalam negeri./ Humas Kemenkeu

BOLINGGO.CO – Ditengah keterhambatan ekonomi global, langkah-langkah kebijakan strategis pemerintah telah berhasil meningkatkan ketahanan ekonomi dalam negeri. Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan terus menurun menjadi 9,03 persen dari 9,36 persen pada Maret 2023.

Melansir dari laman Kemenkeu, Senin 8 Juli 2024. Menurut Kepala Badan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, tingkat kemiskinan saat ini adalah yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

“Penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,68 juta orang dari Maret 2023 sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang. Angka kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir,” kata Febrio.

Secara geografis, tingkat kemiskinan menunjukkan penurunan di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Di perkotaan, persentase kemiskinan menurun menjadi 7,09 persen dari 7,29 persen pada Maret 2023.

Sementara itu, di perdesaan, jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan menjadi 11,79 persen dari 12,22 persen pada Maret 2023. Penurunan tingkat kemiskinan juga tercatat di seluruh bagian Indonesia, dengan penurunan yang paling signifikan terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Juga:  Jokowi Minta Presiden dan Wapres Terpilih Langsung Kerja

“Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (rasio gini) juga menurun dan berada di bawah level prapandemi menjadi sebesar 0,379 pada Maret 2024 (Maret 2023: 0,388). Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Penurunan ketimpangan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan,” ungkapnya.

Penurunan tingkat kemiskinan pada Maret 2024 didukung oleh pertumbuhan ekonomi domestik yang stabil dan berbagai program bantuan sosial dari pemerintah, terutama sebagai respons terhadap lonjakan inflasi pangan pada awal tahun 2024.

“Penurunan tingkat kemiskinan ini memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global. Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat.” tutupnya. *