BOLINGGO.CO – Bupati Siak Alfedri menghadiri rapat koordinasi Ibu Kota Nusantara di Hotel Kempinski, Jakarta, pada Kamis (14/3/2024), bersama dengan pemimpin daerah dari provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. Tujuan rapat tersebut adalah untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan visi kota dunia.
“Ya, hari ini, kami ikut dalam rapat koordinasi tentang Ibu Kota Nusantara (IKN), tentunya pemerintah daerah Kabupaten Siak satu di antara pemerintah daerah lainnya sangat mendukung program unggulan bapak presiden RI Joko Widodo menjadikan Indonesia emas di 2045,” ujar Alfedri. Dikutip dari InfoPublik, Jum’at (15/3/2024).
Inisiatif ini diinisiasi oleh Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang terus berusaha untuk mengedukasi dan mengajak kepala daerah agar berpartisipasi aktif dalam mendukung dan memastikan keberlanjutan serta penciptaan sebuah ibu kota baru yang menghormati warisan budaya nusantara.
“Bhineka Tunggal Ika berbeda namun satu yang mengusung konsep ramah lingkungan dan terdepan menciptakan suasana asri, alami dan cinta bumi di pusat kota IKN nantinya,” katanya.
Menurut Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, IKN merupakan langkah transformasi yang mendukung visi Indonesia Emas 2045. IKN adalah upaya konkret Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, yang akan membuat Indonesia menjadi sorotan dunia sebagai contoh dalam pengembangan kota metropolitan global.
Ridwan Kamil, yang bertindak sebagai kurator atau mandor dalam perencanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), menekankan bahwa bahkan DKI Jakarta sendiri tidak pernah didesain sebagai ibu kota negara.
“Jakarta ini dari dulu tidak pernah di persiapkan untuk jadi ibu kota. Saya ulangi, Jakarta dari dulu tidak pernah disiapkan menjadi ibu kota Republik Indonesia. Jakarta adalah Ibu Kota yang tidak sengaja dan keterpaksaan secara keadaan pada saat itu, oleh karena itu pusat ibu kota selalu berpindah-pindah karena memang tidak ada konsep dan perencanaan ketika bangsa ini merdeka,” ujar Ridwan Kamil.
“Harus saya akui, karena melalui konsep tata kelola IKN ini akan terciptanya unsur-unsur kenusantaraan kita tampil di IKN ini, seperti ragam macam khas adat budaya akan mengisi di setiap fasilitas dan ruang untuk di tampilkan sebagai indentitas nusantara nantinya. Sehingga dapat membentuk ekosistem terbarukan,”tambahnya.
Ridwan Kamil mengajak para pemimpin daerah untuk turut berpartisipasi dan mempertimbangkan investasi berkelanjutan di wilayah IKN, dengan harapan bahwa ini akan menghasilkan fasilitas publik yang mendukung. Tujuannya adalah agar kota IKN menjadi tempat tinggal yang nyaman dan disayangi oleh penduduknya.