INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana mengirimkan bantuan makanan dan kebutuhan lain ke Gaza, Palestina, melalui metode airdrop militer atau pengiriman udara. Langkah ini diambil menyusul serangan terhadap warga Palestina yang sedang menunggu bantuan, dianggap sebagai bencana kemanusiaan.
Biden menyatakan bahwa pengiriman bantuan dari udara akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan, meskipun rincian lebih lanjut tidak diungkap. Sebelumnya, negara-negara seperti Yordania dan Perancis juga telah melakukan pengiriman bantuan dari udara ke Gaza.
“Kita perlu berbuat lebih banyak dan Amerika Serikat akan berbuat lebih banyak,” kata Biden, mengutip dari Reuters, Sabtu (2/3/2024).
Biden menegaskan bahwa bantuan yang sampai di Gaza saat ini tidak mencukupi. Selain itu, ia menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan opsi untuk mengirimkan bantuan dalam jumlah besar ke Gaza melalui jalur maritim.
Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby, menjelaskan bahwa pengiriman bantuan udara merupakan “upaya berkelanjutan.” Bantuan pertama yang mungkin dikirim adalah MRE atau makanan siap saji militer. Pengiriman udara diharapkan dimulai pada akhirnya, sesuai dengan pernyataan pejabat.
Kantor Urusan Kemanusiaan PBB mencatat setidaknya 576.000 orang di Jalur Gaza berisiko kelaparan. Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 100 orang tewas saat pasukan Israel mencoba mencapai konvoi bantuan pada Kamis pagi. Israel menyalahkan sebagian besar kematian itu pada kerumunan di sekitar truk bantuan, dan pejabat Israel menyatakan tembakan sebagai respons terhadap ancaman.
Warga Palestina saat ini menghadapi situasi semakin sulit sejak serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023.